Siapakah orang yang dikasihi dan siapakah orang yang disayangi?



Siapakah orang yang dikasihi dan siapakah orang yang disayangi?
                Dalam Al-Qur’an selalu disebut Ar-Rahman Ar-Rahim. Pengasih dan penyayang, apa beda antara keduannya ?
            Secara bahasa keduannya memiliki sifat yang sama, tetapi sebenarnya ada perbedaan dari keduannya. Allah Mahapengasih, siapa yang dikasihi? Jawabannya adalah semua makhluk ciptaan-Nya, terutama manusia baik yang mukmin maupun mereka yang kafir. Dan Allah Mahapenyayang, siapa yang disayangi? mukmin lah yang mendapat keistimewaan merasakan kasih sayang-Nya. Dia tidak pernah sedetikpun meninggalkan hamba-Nya yang mukmin. Dua cara yang Allah lakukan untuk menunjukan rasa sayang-Nya kepada Anda. Dia membahagiakan Anda dengan banyak kenikmatan dan kesenangan, tapi terkadang memberi Anda kesusahan dan kesempitan.
            Terkadang Anda bertanya-tanya, mereka yang kafir memiliki kehidupan yang jauh lebih baik, dari kedudukan, harta dan sebagainya. Tanpa Anda sadari Anda tengah meragukan Allah sebagai Tuhan Yang Mahaadil dan Bijaksana. Padahal sesungguhnya Dia tengah membuat kaum kafir terlena dengan keduniaan hingga tertutup mata hatinya dari suatu kebenaran yang nyata di depan mata mereka.
            Sedang Allah menguji hambanya yang beriman semata-mata demi kebaikan orang mukmin. Allah ingin menguji, sejauh mana Anda mammpu bertahan dengan setiap ujian yang Dia berikan, apakkah akan mampu melewati masanya ataukah akan menyerah dengan ketidakberdayaan. Ketika Anda mampu melewati itu, sesungguhnya telah naik derajat Anda di hadapan Allah Swt.
 Kebahagiaan yang hakiki bukan datang karena kelimpahan harta benda, tak melihat tumpukan dirham dan dinar, bukan karena kasta dan kedudukan. Namun kebahagiaan yang telah Allah janjikan kepada setiap umat yang beriman ialah kebahagiaan yang tak ternilai, dengan dunia dan seisinya pun tidak bisa tertandingi. Sebagai jalannya, Allah memberikan itu kepada umatnya yang istiqomah di jalan-Nya dan dengan semangat berdiri demi tegaknya agama Allah Swt.
Bukan mereka yang berkemudi dengan mobil mewah yang akan lolos dari kemacetan jalan raya, bukan pula mereka yang duduk bersantai menunggu lalu lalang kendaraan mulai menyepi hanya sekedar untuk ke seberang jalan. Tapi mereka yang berjalan dengan ketawadhuan menuntun sepeda tua dengan terus berusaha menerobos kemacetan dengan perlahan, hingga akhirnya berada di barisan terdepan meski dengan kesederhanaan. Dan mereka yang terus berusaha mencari celah untuk mencapai tujuan di seberang jalan, yang kemudian akan berhasil melintasi keramaian jalan yang tak bersekat meski sejengkal.

Komentar

Postingan Populer