Jangan takut gagal





Jangan takut gagal
            Kegagalan pasti setiap orang pernah mengecap pahitnya. Tidak hanya Anda, mereka yang kini hidup dengan kelimpahan harta benda juga pasti pernah mengalami kegagalan.
S
eperti halnya Anda belajar sepeda. Saat Anda belajar naik sepeda, jatuh bukan hal yang aneh lagi. Namun, yang menarik adalah sering jatuhnya saat belajar tak lantas menyurutkan Anda untuk tetap semangat mencoba, hingga pada akhirnya Anda bisa mengendarainya tanpa harus merasakan sakit karena terjatuh untuk yang kesekian kali.
Begitu juga dengan anak kecil yang belajar untuk dapat berjalan. Langkah-langkah kecil yang goyah menahan beban tubuhnya. Meski terasa berat, tak menjadi alasan untuk tak mencoba. Terjatuh tersungkur adalah sesuatu yang biasa. Kebahagiaan yang luar biasa dirasakan, ketika dapat berjalan tanpa terjatuh dan dapat berlari tanpa takut tersungkur ke tanah.
Ada semangat dan tujuan yang jelas ketika Anda melakukan itu. Anda bisa berhasil ketika masalah sudah menjadi sahabat Anda, yang akhirnya masalah itu mengantar Anda pada sebuah keberhasilan. Orang yang ingin sukses tapi selalu menghindari masalah, inilah orang yang bikin masalah.
Seperti belajar sepeda, dan seperti belajar berjalan, seperti itulah Anda menjalani hidup ini.
Pertama, Anda belum pernah mengajarkan kepada orang lain, karena Anda tidak atau belum mengetahui apa yang Anda butuhkan untuk belajar. Padahal Anda sangat ingin mencapai sesuatu. Itulah yang dinamakan unconcious incompetence (inkompetensi yang tak disadari).
Kedua, unconcious incompetence (inkompetensi yang disadari). Ketika Anda mencoba sesuatu dan gagal, Anda tersadar bahwwa ada hal-hal yang tidak Anda ketahui.
Ketiga, Anda mulai bisa walau dengan mencoba lalu gagal. Semua yang membuat Anda gagal menorong Anda untuk terus berusaha hingga apa yang Anda tuju bisa tercapai. Inilah yang disebut  concious competence (kompetensi yang disadari).
Keempat, Anda tidak berpikir lebih tentang apa yang akan Anda lakukan. Karena, Anda telah mengetahui apa yang sebbnarnya Anda butuhkan. Dan itu Anda dapatkan secara otomatis. Inillah yang disebut dengan unconcious competence (kompetensi yang tak disadari).
Nah, sekarang pertanyaannya adalah “ seberapa banyak keterampilan hidup Anda yang sudah sampai level unconcious competence?” sehingga, betapapun rumitnya masalah yang Anda hadapi, Anda sudah memilki bekal untuk mengatasinya. Anda akan terbiasa bersahabat dengan masalah. Tentunya, dengan izin Allah Swt. jadi, berani sukses juga harus berani jatuh dan gagal. Tetapi, kalau bisa, berani sukses tidak usah jatuh apalagi gagal.

Komentar

Postingan Populer