Memberi dan menerima
Anda
hidup dengan belas kasih-Nya, Anda berjalan dengan uluran tangan-Nya , dan Anda
mati karena kasih sayang-Nya.
Banyak-banyak
lah meminta kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu Mahamendengar dan Maha
menerima doa. Allah berfirman, “Berdoalah
keoada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya.” Tetapi Anda harus sadar diri sebelum
Anda meminta bannyak kepada-Nya. Anda lihat diri Anda, apa yang telah Anda
berikan kepada-Nya, apa kontribusi Anda untuk menegakkan agama-Nya, apa keja
nyata Anda dalam menghidupkan syariat-Nya. Jika yang Anda lakukan selama ini
hanya mengabaikan segala perintah dan larangan-Nya, mematikan semua syariatnya,
dan bersantai menjalani hidup tanpa usaha perbaikan.
Jika
hal demikian yang terjadi, maka jangan banyak menuntut Allah untuk memberi
semua yang Anda mau, karena konteks memberi dan menerima haru Anda seimbangkan,
agar tidak menjadi sesuatu yang berat sebelah. Ketika Anda menharapkan untuk
diberi maka kontribusikan diri untuk memberi.
Hal
ini tidak hanya berlaku pada hubungan dengan Sang Pencipta, tetapi juga dengan
sesama manusia di muka bumi ini. Ada hukum timbal balik yang terjadi di
dalamnya. Anda memberi orang lain dalam bentuk tertentu, maka akan kembali
kepada Anda dalm bentuk yang sama atau berbeda yang bahkan jauh lebih baik
dengan apa yang pernah Anda berikan.
Begitu
juga dengan alam, ada hubungan timbal balik antara Anda dengan alam sekitar. Ketika
Anda memberi sesuatu yang baik, maka alam akan mengembalikan dengan sesuatu
yang baik dan bermanfaat bagiu Anda manusia. Sebaliknya, jika Anda memberi yang
buruk dan melakukan kerusakan, maka alam tak hanya sekedar marah tapi alam akan
memperlihatkan tragedi terburuknya di hadapan manusia, yang akan meluluh
lantahkan kehidupan di bumi.
Komentar
Posting Komentar