Mengalahkan ketakutan



Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati.” (Q.s. An-Nahl [16]: 127)

Banyak diantara Anda yang ragu dalam membuat suatu keputusan atau pekerjaan . Letak masalah bukan pada kemampuan dan bahan, tapi masalah terletak pada pikiran yang sudah membuat penilaian sebelum sebuah tindakan itu dilakukan. Cara penilaian yang salah dan terkesan ingin sempurna justru membuat proses kreatif terganggu.
Sebuah contoh kasus adalah ketika sahabat-sahabat yanng ingin menjadi seorang penulis namun mereka ragu dalam menggoreskan pena dan mengayunkan tangannya. Karenaa khawatir dengan ejekan dari pembaca, akhirnya tidak pernah lahir satupun karya darinya.
            Jadi, Anda bisa menilai bahwa hambatan datang dari dalam diri Anda. Salah jika Anda selama ini hanya menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan yang pernah Anda alami. Dan harus Anda pahami, bahwasannya kesempurnaan hanya miliki Allah, jangan sampai Anda menargetkan kesempurnaan sebagai standar dalam menilai pekerjaan yang Anda lakukan. Anda perlu menyadari, bahwa Anda hanya manusia biasa, yang sudah tentu memilki keterbatasan. Namun keterbatasan tak lantas menjadi alasan untuk Anda berhenti berusaha.
            Ketika seseorang menginginkan kesempurnaan, sebenarnya bukan sebuah kesalahan, tetapi sifat ingin sempurna yang hanya dijadikan alasan dari kemalasan atau keengganan untuk memulai lah yang salah.
            Dan jadikan Man Jada Wa jada sebagai acuan Anda dalam berusaha serta jadilah orang yang bersedia menerima penilaian orang lain sebagai kritik dan masukan positif. Karena, hanya dengan kritik sebuah kemajuan bisa dicapai.


Dia bersamamu…
Dia tak pernah jauh
Dia tak pernah pergi
Dia juga tak pernah melukaimu
Dan Dia juga tak pernah menghakimimu

Hanya saja engkau yang bersemangat untuk jauh dari pengawasan-Nya
Engkau yang selalu pergi dari dekap-Nya untuk mencari kesenangan
Engkau juga yang senantiasa melukai-Nya dengan mematikan syariat-Nya
Dan engkau jualah yang menghakimi-Nya atas keterbatasan hidup yang kau ciptakan sendiri

Kau yang menyakiti-Nya dengan membunuh agama-Nya dengan tutur dan tingkah yang tak layak
Kau yang membuat-Nya enggan bersama denganmu
Karena ketamakanmu akan dunia yang memperbuudak
Padahal Dia (Allah) selalu bersamamu jika engkau mau menerima kehadiran-Nya, mau menerima pembelajaran yang Dia ajarkan demi ketinggian derajatmu

Komentar

Postingan Populer